Jerawat merupakan masalah pada kulit yang bisa terjadi pasda siapapun, baik wanita hingga pria. Penyebab utama tersebut yakni penumpukan sel kulit mati, infeksi bakteri, serta produksi minyak yang belebihan. Biasanya jerawat bisa diatasi melalui cara yang mudah saja, yakni penggunakan obat jerawat yang dapat kalian beli secara bebas di apotek serta dengan rutin bersihkan kulit.
Walaupun begitu, jenis dari jerawat yang terlalu parah serta ada dilapisan kulit yang terdalam, seperti kistik dan nodul yang perlu butuhkan obat dari dokter. Dengan begitu, kalian mungkin akan butuhkan penanganan oleh dokter agar bisa atasi jerawat yagn telah meredang dan infeksi. Dengan meresepkan antibiotik merupakan salah satu metode yang cukup sering dilakukan dokter dalam tangani jerawat yang telah cukup parah. Antibiotik memiliki manfaat untuk bisa membunuh bakteri yang sebabkan jerawat.
Antibiotik sendiri juga memiliki tujuan dalam kurangi kemerahan dan jumlah jerawat yang sedang terjadi. Bila jumlah jerawat telah menjadi sidikit, risiko bekas jerawat akan menjadi lebih rendah. Jenis antibiotik ada 2 macam untuk jerawat, yakni antibiotik topikal dan oral. Antibiotik topikal cotohnya seperti gel, krim, dan salep sementara itu antibiotik oral adalah antibiotik yang diminum.
Antibiotik oral atau obat minum
Antibiotik oral (obat minum) cukup sering direkomendasikan untuk pengobatan jerawat inflamasi dari sedang sampai dengan berat. Antibiotik dari jenis yang satu ini cukup sering dikombinasi dengan obat jerawat topikal lain, yakni benzoil peroksida. Dengan menggunakan obat yang diminum bagi jerawat akan bisa kurangi komedonal serta peradangan pada tubuh. Berikut ini merupakan beberapa jenis dari antibiotik oral yang bisa kalian gunakan untuk atasi jerawat, seperti Trimethoprim, Azithromycin, dan Tetracycline.
Antibiotik topikal yang bisa bantu hilangkan jerawat
Antibiotik topikal, seperti losion, salep dan krim dapat kalian gunakan dengan cara dioleskan pada bagian kulit yang ada jerawatnya. Walaupun cukup ampuh dalam atasi jerawat, jeni obat yang satu ini tidak bisa bekerja dengan sendirinya. Kalian perlu untuk menggunakan obat lain, seperti retionid dan benzoil peroksida supaya bisa menjadi lebih efektif serta bisa mencegah terjadi resistensi antibiotik.