Beberapa manfaat dari donor darah untuk kesehatan

Darah adalah salah satu komponen yang paling penting pada tubuh manusia. Keputusan kalian untuk sumbangkan darah dengan donor darah bisa selamatkan satu kehidupan, serta bisa selamatkan beberapa nyawa sekaligus. Bukan hanya menguntungkan untuk penerima saja, kalian sebagai pendonor juga dapat memiliki manfaat donor darah bagi kesehatan kalian sendiri. Berikut ini merupakan ulasannya.

Donor darah mungkinkan kalian berikan sedikit darah dari tubuh. Umumnya darah yang diambil hanya sebanyak 480ml. Untuk pria diperbolehkan untuk donor darah setiap 3 bulan atau 12 minggu dan wanita bisa donor darah setiap 4 bulan atau 16 minggu- maksimal hanya 5 kali dalam kurun waktu 2 tahun. Sebab pria umumnya mempunyai persediaan zat besi dibandingan dengan wanita.

Setelah itu darah yang kalian donor akan diuji dan diperiksa keamanannya terlebih dahulu dan dikelompokkan dengan jenis golongan darahnya. Hal tersebut sangat berguna supaya darah yang akan diberikan benar sesuai kebutuhan pasien serta aman dari kemungkinan penyakit yang ada pada darah.

Beberapa kondisi dimana orang yang membutukan donor darah seperi hemofilia, thalasemia, anemia sel sabit, anemia, kanker, transpalantasi organ, dan kecelakaan. Selain bagi pasien, ada juga manfaat bagi kalian yang rutin lakukan donor darah:

1. Dapat membantu lebih sehat secara psikolgis serta panjang umur

Ada beberapa penelitian mengenai psikologi tunjukkan bila orang yang donorkan darahnya dengan tujuan dalam menolong orang lain mempunyai risiko kematian yang lebih rendah. Hasil ini telah dibandingkan dari orang yang melakukan donor darah atau tidak melakukan donor darah sama sekali.

2. Dapat deteksi penyakit yang serius

Setiap kalian ingin donorkan darah, pastinya akan ada pemeriksaan rutin, seperti melakukan pemeriksaan kadar hemoglobin, tekanan darah, nadi, suhu tubuh, serta berat badan.

Kalian akan diminta untuk menjalankan pemeriksaan darah agar bisa deteksi ada tidaknya penyakit yang menular seperti malaria, sifilit, hepatitis C, hepatitis B, dan HIV. Hal tersebut memiliki tujuan akan bisa mencegah penularan penyakit dari transfusi darah. Bagi seorang pendonor, pemeriksaan tersebut pastinya akan bisa berguna dalam deteksi penyakit tertentu sejak dini.